Profil Desa Mangunegara

Ketahui informasi secara rinci Desa Mangunegara mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Mangunegara

Tentang Kami

Profil Desa Mangunegara, Mrebet, Purbalingga. Jelajahi potensi utamanya sebagai lokasi program Smart Fisheries Village (Kampung Perikanan Cerdas) nasional, pusat industri kerajinan sapu glagah, serta kondisi geografis, demografi, dan tata kelola pemerinta

  • Pusat Inovasi Perikanan

    Ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai pilot project nasional untuk program Smart Fisheries Village (SFV), fokus pada modernisasi dan digitalisasi budidaya perikanan air tawar.

  • Sentra Kerajinan Sapu Glagah

    Merupakan basis produksi penting untuk kerajinan sapu glagah, sebuah industri warisan yang menjadi salah satu pilar ekonomi utama masyarakat setempat.

  • Letak Strategis

    Berperan sebagai Ibu Kota Kecamatan Mrebet, menjadikannya pusat administrasi, layanan, dan kegiatan ekonomi bagi desa-desa di sekitarnya.

Pasang Disini

Desa Mangunegara, yang terletak di jantung Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, kini menjelma menjadi sorotan nasional. Lebih dari sekadar pusat pemerintahan kecamatan, desa ini merupakan sebuah kanvas hidup di mana tradisi kerajinan tangan yang mengakar kuat berpadu dengan inovasi teknologi perikanan modern. Melalui penetapannya sebagai lokasi percontohan Smart Fisheries Village (SFV) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mangunegara tengah menapaki jalan transformasi ekonomi, sosial dan teknologi. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai lapisan potensi, kondisi faktual, serta arah pengembangan desa yang dinamis ini.

Sekilas Tentang Desa Mangunegara

Desa Mangunegara ialah pusat administratif dan episentrum kegiatan untuk Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Dengan peran gandanya sebagai ibu kota kecamatan, desa ini memiliki dinamika yang lebih kompleks dibandingkan desa-desa di sekitarnya. Infrastruktur layanan publik, aksesibilitas, dan denyut ekonomi terasa lebih hidup, menjadikannya titik rujukan penting bagi masyarakat luas. Desa ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara kebijakan pemerintah pusat, daerah, dan partisipasi aktif masyarakat dapat mengakselerasi pembangunan wilayah secara signifikan.

  • Letak Wilayah: Jalan Raya Mangunegara KM. 7, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah
  • Kode Pos: 53352

Kondisi Geografis dan Administratif

Secara geografis, Desa Mangunegara terletak pada dataran yang subur, kondisi yang mendukung berkembangnya sektor pertanian dan perikanan. Kejelasan batas wilayah merupakan fondasi penting bagi tertib administrasi dan perencanaan pembangunan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Mrebet dalam Angka" dan diperkuat oleh Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 176 Tahun 2022 tentang Batas Desa Mangunegara, berikut merupakan detail kewilayahannya:

  • Luas Wilayah: Desa Mangunegara memiliki luas wilayah sekitar 2,57 km² (257 hektare).
  • Batas Wilayah:
    • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Kradenan.
    • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Serayu Larangan dan Desa Karanganyar.
    • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Selaganggeng.
    • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Onje.

Penetapan batas yang jelas ini memberikan kepastian hukum bagi pemerintah desa dalam mengelola sumber daya dan mengimplementasikan program pembangunan di seluruh wilayahnya.

Demografi dan Kependudukan

Data kependudukan menjadi cerminan dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah wilayah. Berdasarkan data BPS terbaru, Desa Mangunegara memiliki karakteristik demografi sebagai berikut:

  • Jumlah Penduduk: Populasi Desa Mangunegara tercatat sebanyak 7.234 jiwa.
  • Kepadatan Penduduk: Dengan luas wilayah 2,57 km², kepadatan penduduk Desa Mangunegara mencapai sekitar 2.815 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah desa, mencerminkan perannya sebagai pusat kecamatan dengan konsentrasi permukiman dan aktivitas ekonomi yang padat.

Struktur penduduk yang besar ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan. Di satu sisi, ia menyediakan tenaga kerja yang melimpah untuk menggerakkan sektor ekonomi. Di sisi lain, hal ini menuntut penyediaan lapangan kerja yang memadai serta layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.

Perekonomian Desa: Nadi Kehidupan Masyarakat Mangunegara

Perekonomian Desa Mangunegara ditopang oleh beberapa pilar utama yang saling melengkapi, mulai dari inovasi teknologi, industri kerajinan warisan, hingga pertanian.

Era Baru Perikanan: Program Smart Fisheries Village (SFV)

Pilar ekonomi termutakhir dan paling menonjol dari Desa Mangunegara yaitu perannya sebagai lokasi percontohan nasional untuk Smart Fisheries Village (SFV). Program yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak tahun 2023 ini bertujuan menciptakan kampung perikanan mandiri yang berbasis teknologi, berkelanjutan, dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

Program SFV di Mangunegara tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga mencakup:

  • Modernisasi Budidaya: Penerapan teknologi intensif untuk budidaya ikan air tawar, khususnya ikan nila. Ini meliputi penggunaan pakan mandiri yang efisien, manajemen kualitas air, dan sistem pembenihan yang unggul.
  • Digitalisasi Rantai Pasok: Pemerintah Kabupaten Purbalingga, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), turut mendorong digitalisasi. Tujuannya agar para pembudidaya dapat melakukan pencatatan produksi secara digital, memudahkan akses terhadap informasi pasar, serta memasarkan produk melalui platform online seperti website desa.
  • Ekonomi Sirkular: Konsep ini diimplementasikan untuk memastikan tidak ada limbah yang terbuang. Hasil sampingan dari satu klaster usaha (misalnya, pengolahan ikan) dapat menjadi input bagi klaster lain (misalnya, produksi pakan).
  • Pengembangan Klaster Usaha: Program ini membentuk berbagai klaster, antara lain klaster pembenihan, pembesaran, pakan mandiri, pakan alami, ikan hias, hingga klaster pengolahan hasil perikanan.
  • Pariwisata Edukatif: Salah satu visi jangka panjang dari SFV Mangunegara adalah pengembangannya sebagai destinasi wisata edukatif. Pengunjung dapat belajar langsung mengenai proses budidaya ikan modern, dari pembenihan hingga pengolahan, yang membuka peluang ekonomi baru di sektor jasa dan pariwisata.

"Tujuannya adalah bagaimana kita bisa mendongkrak potensi perikanan yang ada di desa ini yang kemudian bisa dikembangkan dan juga bisa dioptimalkan yang nantinya bisa menjadi percontohan budidaya perikanan air tawar bagi desa lainnya," ungkap seorang perwakilan KKP dalam sebuah acara peluncuran program di desa tersebut.

Sapu Glagah: Warisan Kerajinan yang Menopang Ekonomi

Jauh sebelum teknologi perikanan modern datang, tangan-tangan terampil warga Mangunegara telah lama memproduksi sapu glagah (terbuat dari bunga rumput glagah/gelagah, Saccharum spontaneum). Industri kerajinan ini merupakan warisan turun-temurun yang telah menjadi tulang punggung ekonomi bagi banyak keluarga.

Kerajinan sapu glagah di Mangunegara dan sekitarnya memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Proses produksinya menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pencari bahan baku, perajin, hingga bagian pemasaran. Produknya tidak hanya memenuhi permintaan pasar lokal di Purbalingga dan sekitarnya, tetapi juga telah menembus pasar regional dan bahkan menjadi komoditas ekspor. Keberadaan industri ini menunjukkan resiliensi ekonomi masyarakat yang mampu mengolah sumber daya alam lokal menjadi produk bernilai jual tinggi.

Sektor Pendukung Lainnya

Selain perikanan dan kerajinan sapu, perekonomian Desa Mangunegara juga didukung oleh sektor pertanian dalam arti luas. Lahan-lahan pertanian dimanfaatkan untuk menanam padi serta tanaman hortikultura lainnya yang hasilnya menopang ketahanan pangan lokal dan dijual ke pasar terdekat. Sektor perdagangan dan jasa juga tumbuh subur, seiring dengan statusnya sebagai ibu kota kecamatan yang melayani kebutuhan masyarakat dari berbagai desa.

Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur

Sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Mrebet, Desa Mangunegara menjadi lokasi kantor-kantor layanan publik tingkat kecamatan. Pemerintah Desa Mangunegara memainkan peran krusial dalam mengoordinasikan program pembangunan, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) maupun program dari pemerintah kabupaten dan pusat.

Dukungan nyata dari pemerintah terlihat dari kolaborasi multi-pihak dalam menyukseskan program SFV. Sinergi antara KKP, Pemerintah Kabupaten Purbalingga (melalui DKPP dan Dinkominfo), akademisi, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Pembangunan infrastruktur pendukung, seperti perbaikan akses jalan menuju sentra-sentra produksi, irigasi untuk perikanan, dan penyediaan jaringan internet, terus diupayakan untuk memperlancar roda perekonomian desa.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Desa Mangunegara sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Semangat ini tercermin dalam partisipasi aktif mereka dalam program-program pembangunan, terutama dalam pembentukan dan pengelolaan kelompok-kelompok usaha perikanan di bawah naungan SFV.

Kegiatan keagamaan dan budaya juga berjalan harmonis, menjadi perekat sosial yang menjaga kerukunan antarwarga. Aktivitas di masjid, mushala, serta tradisi lokal lainnya menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut kehidupan sehari-hari masyarakat Mangunegara.

Potensi dan Tantangan di Masa Depan

Desa Mangunegara berdiri di ambang masa depan yang cerah, namun tidak lepas dari tantangan. Analisis potensi dan tantangan ini penting untuk merumuskan strategi pembangunan yang berkelanjutan.

Potensi:

  1. Pengembangan Agrowisata Terpadu: Program SFV merupakan fondasi yang sangat kuat untuk dikembangkan menjadi destinasi agrowisata edukatif. Konsep ini dapat diintegrasikan dengan kerajinan sapu glagah, di mana wisatawan tidak hanya melihat budidaya ikan modern tetapi juga proses pembuatan sapu secara langsung.
  2. Peningkatan Nilai Tambah Produk: Potensi pengolahan hasil perikanan masih sangat terbuka lebar. Diversifikasi produk seperti abon ikan, kerupuk ikan, atau nugget ikan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara signifikan.
  3. Penguatan Branding Digital: Dengan dukungan Dinkominfo, Desa Mangunegara memiliki peluang besar untuk membangun citra sebagai "Desa Teknologi Perikanan" melalui pemasaran digital yang masif, menjangkau pasar yang lebih luas untuk semua produk unggulannya.

Tantangan:

  1. Regenerasi Sumber Daya Manusia: Baik di sektor perikanan maupun kerajinan sapu glagah, regenerasi menjadi isu krusial. Diperlukan upaya untuk menarik minat generasi muda agar mau terlibat dan melanjutkan usaha ini dengan sentuhan inovasi.
  2. Keberlanjutan Program: Keberhasilan jangka panjang program SFV sangat bergantung pada kemandirian masyarakat setelah periode pendampingan intensif berakhir. Pembentukan kelembagaan lokal yang kuat menjadi kunci.
  3. Persaingan Pasar: Produk sapu glagah menghadapi persaingan dari produk substitusi modern. Inovasi desain dan peningkatan kualitas menjadi syarat mutlak untuk tetap kompetitif. Demikian pula produk perikanan yang harus bersaing dalam hal harga dan kualitas di pasar yang lebih besar.

Desa Mangunegara merupakan contoh nyata sebuah wilayah yang berhasil memadukan potensi lokal yang telah lama mengakar dengan visi pembangunan modern. Desa ini bukan lagi sekadar nama dalam peta administrasi, melainkan sebuah laboratorium sosial-ekonomi yang dinamis. Dengan pilar utama berupa inovasi Smart Fisheries Village dan ketangguhan industri kerajinan sapu glagah, didukung oleh peran strategisnya sebagai ibu kota kecamatan, Mangunegara memiliki seluruh modal yang dibutuhkan untuk melompat lebih tinggi. Perjalanan desa ini akan menjadi preseden penting bagi desa-desa lain di Indonesia tentang bagaimana merawat tradisi sambil merangkul masa depan.